Innhold levert av Heri Ismawanto. Alt podcastinnhold, inkludert episoder, grafikk og podcastbeskrivelser, lastes opp og leveres direkte av Heri Ismawanto eller deres podcastplattformpartner. Hvis du tror at noen bruker det opphavsrettsbeskyttede verket ditt uten din tillatelse, kan du følge prosessen skissert her https://no.player.fm/legal.
Player FM - Podcast-app Gå frakoblet med Player FM -appen!
On the Season 2 debut of Lost Cultures: Living Legacies , we travel to Bermuda, an Atlantic island whose history spans centuries and continents. Once uninhabited, Bermuda became a vital stop in transatlantic trade, a maritime stronghold, and a cultural crossroads shaped by African, European, Caribbean, and Native American influences. Guests Dr. Kristy Warren and Dr. Edward Harris trace its transformation from an uninhabited island to a strategic outpost shaped by shipwrecks, colonization, the transatlantic slave trade, and the rise and fall of empires. Plus, former Director of Tourism Gary Phillips shares the story of the Gombey tradition, a vibrant performance art rooted in resistance, migration, and cultural fusion. Together, they reveal how Bermuda’s layered past continues to shape its people, culture, and identity today. You can also find us online at travelandleisure.com/lostcultures Learn more about your ad choices. Visit podcastchoices.com/adchoices…
Innhold levert av Heri Ismawanto. Alt podcastinnhold, inkludert episoder, grafikk og podcastbeskrivelser, lastes opp og leveres direkte av Heri Ismawanto eller deres podcastplattformpartner. Hvis du tror at noen bruker det opphavsrettsbeskyttede verket ditt uten din tillatelse, kan du følge prosessen skissert her https://no.player.fm/legal.
Innhold levert av Heri Ismawanto. Alt podcastinnhold, inkludert episoder, grafikk og podcastbeskrivelser, lastes opp og leveres direkte av Heri Ismawanto eller deres podcastplattformpartner. Hvis du tror at noen bruker det opphavsrettsbeskyttede verket ditt uten din tillatelse, kan du følge prosessen skissert her https://no.player.fm/legal.
KATA PENGANTAR PENULIS (Ismail Amin Pasannai) Syahid Murtadha Muthahari, pemikir Islam dari Iran pernah mengatakan dalam ceramahnya (kumpulan ceramahnya dihimpun dalam buku "Hamaseh Husaini" (Kebangkitan Husaini)) bahwa ada tiga kelompok yang membunuh Imam Husain as. Pertama, mereka yang membunuh jasad Imam Husain as di Padang Karbala, yaitu mereka yang tergabung dalam pasukan Yazid dan Ibnu Ziyad, yang melakukan pembantaian sadis secara fisik atas Imam Husain as. Kedua, mereka yang membunuh kehormatan dan nama baik Imam Husain as, yaitu kelompok yang menganggap kematian Imam Husain as adalah kematian biasa, sebagaimana umumnya kematian yang harus diterima para pemberontak dihadapan penguasa. Termasuk dalam kelompok ini, mereka yang meyakini Imam Husain as berada pada pihak yang benar dan gugur sebagai syuhada, namun tetap memberi pembelaan kepada para pembunuhnya dan menekankan kepada ummat untuk melupakan saja peristiwa itu. Lebih jauh lagi, memusuhi dan menghalangi mereka yang mengadakan atau ingin mengadakan majelis-majelis duka mengenang tragedi sejarah 10 Muharam 61 H tersebut.…
Halo semuanya, jumpa lagi bersama saya di Podcasth Lentera Lirerasi Cahaya bagi Kita semua. Kali ini, Saya akan membacakan cerpen dengan judul SMS Lebaran yang Bikin Jengkel karya dari Sujiwo Tejo. Langsung saja mari kita dengarkan!
Halo semuanya, Jumpa lagi bersama saya Heri Sitakka di Podchast Lentera Literasi, cahaya bagi kita semua Kali ini saya akan bacakan cerpen karya Emha Ainun Nadjib dengan judul Ijazah. Langsung saja yuk kita dengarkan.
Halo semuanya, Salam lentera literasi cahaya bagi kita semua Kali ini saya membacakan cerpen dengan judul Dololitdodolitdodolitbret karya Seno Gumira Ajidarma. Langsung saja mari kita dengarkan.
Halo... Salam lentera literasi, cahaya bagi kita semua kali ini saya akan membacakan cerpen dengan judul Kang Kasanun. Cerpen ini ditulis oleh KH. Ahmad Mutofa Bisri (Gus Mus). Yuk langsung saja kita simak!
Halo semuanya, jumpa lagi di Lentera Literasi, Cahaya bgi kita semua Kali ini teman saya akan membacakan sebuah cerpen karya KH. A. Mustofa Bisri dengan judul Cerpennya Mbah Sidiq. Langsung saja, mari kita dengarkan
Terkadang Orangtu lupa akan perannya terhadap anak-anaknya. Maka jangan heran jika anak, suatu saat juga lupa akan perannya terhadap orangtuanya. Jadilah orangtua secara sungguh-sungguh buat anak-anak kalian, karena sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan membawa perubahan. Lebih lengkapnya mari kita dengarkan podcast berikut ini...…
Arbain dan Sair Suluk Amalan arbain atau empat puluh hari, adalah suatu istilah akhlak dan irfani dengan pengertian seorang hamba pesalik berkhalwat selama empat puluh hari dengan program-program riyadah. Para ulama, khususnya mereka yang punya masyrab dan maslak irfani, dalam hal menyucikan diri (tahdzib dan tazkiyah nafs) memandang bilangan empat puluh sebagai suatu hal yang penting untuk itu. Menurut mereka bilangan ini punya efek dan pengaruh khusus dalam pencapaian aktualitas potensi-potensi manusia dan penyempurnaan malakah-malakah akhlaki serta perolehan derajat-derajat makrifat. Dalam suatu hadits disebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: من اخلص لله اربعين صباحا ظهرت ينابيع الحكمة من قلبه علي لسانه Barangsiapa yang ikhlas untuk Allah selama 40 hari maka akan memancar hikmah dari hati pada lisannya. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 53 dan Surah Al-A’raf ayat 142, terdapat penjelasan tentang miqat empat puluh hari (malam) hadhrat Musa as: و اذ واعدنا موسی اربعین لیله Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam… و واعدنا موسی ثلاثین لیله و اتممناها بعشر فتم میقات ربه اربعین لیله Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Sebagian mufasir berpandangan bahwa empat puluh malam itu adalah tiga puluh malam dzulqaidah dan sepuluh malam awal dari dzulhijah, sebagaimana terdapat dalam riwayat dari Imam Shadiq as. Bagi kita, rahasia miqat empat puluh malam Nabi Musa as tentulah tidak jelas, namun dengan adanya riwayat Rasulullah Saw: Barangsiapa yang ikhlas untuk Allah selama 40 hari maka akan memancar hikmah dari hati pada lisannya, disamping dua ayat tentang miqat tersebut, maka sedikit banyaknya terdapat kejelasan tentang amalan khusus empat puluh hari ini. Bisa jadi seorang salik, lewat amalan tersebut akan mencapai suatu tingkat kesucian batin sehingga layak baginya memperoleh derajat-derajat makrifati dari Allah Swt. Menurut Shadrul Muta’alihin Mulla Shadra, rahasia ditetapkannya bilangan empat puluh tersebut hanya para nabi dan wali Tuhan yang mengetahuinya. Beliau dengan menukil suatu pernyataan dari filosof besar Iluminasi Suhrawardi, menjelaskan tentang rahasia bilangan tersebut bahwa Hak Swt membentuk lempung hadhrat Adam as selama empat pulu hari; sebagaimana terdapat dalam riwayat: خمرت طینه آدم بیدی اربعین صباحا “Aku ciptakan lempung Adam dengan tanganKu empat puluh hari”. Tuhan menciptanya sesuai dengan kondisi alam syahadah dan alam gaib. Dalam setiap harinya memberikannya setiap tingkatan dari potensi kekuatan untuk kebutuhan dimensi alam syahadahnya (yakni kehidupan duniawi). Antara dia dan alam-alam gaib muncullah hijab-hijab, dan terjauhkanlah ia dari sisi Hak Swt. Oleh karena itu, agar dia dapat keluar dari hijab-hijab ini dan dekat kepada Hak Swt, maka ia butuh suatu amalan arbain yang ikhlas. Melanjutkan topik ini, Mulla Shadra lantas mengisyaratkan tentang sumber penentuan jumlah empat puluh untuk khalwat, riyadah, dan mujahadah para urafa. Demikian pula riwayat tersebut menarik para urafa dalam riwayat lain tentang sabda Rasulullah Saw, barangsiapa dari umatku yang menjaga (menghapalkan) empat puluh hadits yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam perkara agama, maka Tuhan akan membangkitkannya pada hari kiamat sebagai seorang ulama dan faqih. Simpelnya, bagi yang ingin mendapatkan kesucian batin perlu melakukan program-program riyadah yang bersifat fokus dan amalan arbain ini menjadi salah satu alternatif yang dianjurkan oleh urafa.…
Sebuah pengalaman dari seorang pendeta yang berasal dari Turki. Pengalamannya itu memutar balikkan pandangannya tentang Islam. Awalnya beliau berfikir islam itu erat kaitannya dengan terorisme. Semuanya begitu berubah ketika beliau ketemu langsung dengan mereka, melalui ahlak yang ditampilkannya beliau sadar bahwa pandangan sebelumnya sangat keliru.…
Player FM scanner netter for høykvalitets podcaster som du kan nyte nå. Det er den beste podcastappen og fungerer på Android, iPhone og internett. Registrer deg for å synkronisere abonnement på flere enheter.
Bli med på verdens beste podcastapp for å håndtere dine favorittserier online og spill dem av offline på vår Android og iOS-apper. Det er gratis og enkelt!