Artwork

Innhold levert av Anugrah Ramadhan. Alt podcastinnhold, inkludert episoder, grafikk og podcastbeskrivelser, lastes opp og leveres direkte av Anugrah Ramadhan eller deres podcastplattformpartner. Hvis du tror at noen bruker det opphavsrettsbeskyttede verket ditt uten din tillatelse, kan du følge prosessen skissert her https://no.player.fm/legal.
Player FM - Podcast-app
Gå frakoblet med Player FM -appen!

28. aku

6:29
 
Del
 

Manage episode 372638489 series 3089039
Innhold levert av Anugrah Ramadhan. Alt podcastinnhold, inkludert episoder, grafikk og podcastbeskrivelser, lastes opp og leveres direkte av Anugrah Ramadhan eller deres podcastplattformpartner. Hvis du tror at noen bruker det opphavsrettsbeskyttede verket ditt uten din tillatelse, kan du følge prosessen skissert her https://no.player.fm/legal.
2010 saat mengoyak kebahagiaan di udara. Hedon ialah pengejaran sepanas bara yang kukunyah mudah indah bagai menggigit udara. Kutemukan sebongkah emas cadas di sisi rel kereta. Bercahaya legit, magis, sigil, pun tanpa tuan dan tuhan. “Jika ilmu adalah binatang buruan, maka menulis adalah tali kekangnya” Kini kurangkum semua dalam putih kertas dan runcing pena. Rangkaian kata kusempurnakan bagai sufi dalam tingkatan makrifat. Kuludahkan semua najis seperti kewajiban bersunat. Kuadopsi kesucian dari bentangan kalam Holy Quran. Memperkosa kebenaran karena ini terdengar hiperbola. Bagai sonet indah Shakespeare dalam dunia sastra. Bercerita, tak akan gundah jika ini menjadi Fish Story. Penyelamat dunia! Tupac tak akan berkutik lagi karena dunia kuselamatkan dari setiap senggama! Kuingat saat bagaimana aku tak boleh berfikir ganda. 1984 Orwell pun kini tak mau bersuara. Aku bangun dalam komikal Elektra suguhan Dewi. Mengawang-awang bagai sang nabi Almustafa Kahlil. Maka, tak akan pernah ada eksistensi negeri para bedebah. Kami membangun klub petarung bersimbah gelimang debu udara kota. Membeberkan mushaf jalanan sebagaimana Rakim bertanya : “siapa Tuhan?” Kemana kita pergi setelah mati? Persetan mati! Aku ingin hidup walaupun telah mati. Kitab, punk rock, salaf, sastra, dan cinta. Kurebus dalam air mata masa. Semesta adalah kualinya, pengetahuan adalah bahan bakarnya. Hingga saatnya tiba, kureguk semua agar aku bisa berkata: Akulah manusia! Apa yang salah dengan jadi manusia? Jika Rumi ingin mati untuk bisa jadi malaikat, aku tak akan begitu, karena akulah malaikat! Setiap aksiku adalah kebenaran. Setiap kataku adalah fatwa. Bagi diriku sendiri akulah ejakulasi kehidupan! Hidup berarti merasa. Meresapi setiap kebenaran yang nikmat setelah memuncaki kesalahan. Jika kesalahan adalah proses pembelajaran, maka: anggur merah, ganja, kriminal, dan wanita – adalah textbook langka yang tak pernah ada di etalase Gramedia. Maka, akulah pembaca dunia! Membaca setiap kata yang terekam dalam bahasa universal. Hingga aku menjadikannya sungguh melebihi batas fungsional. Seperti lubang pantat dalam seks anal. Kugabung desahan Marylin dalam keganasan Manson. Dalam kedipan ke 182 aku memukul kegundahan sekeras Tyson yang menggenggam mic di atas ring meludahi parkinson. Akhirnya, aku menemukan kemuliaan baru. Membungkam prasangka bagai KKK yang dibekuk – Malcolm dalam gubahan Maya Angelou, Langston Hughes, dan Edgar Allan Poe. Oi! Apiku tak kalah dari spiritual Paulo Coelho, melumerkan diksi hidup rumit Salju Kilimanjaro, membangkitkan bagai seruan adzan Bilal, bertekad kuat bagai Ummu Umarah menerima panah. Aku hadir di Ramadhan bagai Lailatul Qadar tempat berserah, akulah Anugrah. Produced by Vinc On The Beat
  continue reading

119 episoder

Artwork

28. aku

podcast dekadensiotak

published

iconDel
 
Manage episode 372638489 series 3089039
Innhold levert av Anugrah Ramadhan. Alt podcastinnhold, inkludert episoder, grafikk og podcastbeskrivelser, lastes opp og leveres direkte av Anugrah Ramadhan eller deres podcastplattformpartner. Hvis du tror at noen bruker det opphavsrettsbeskyttede verket ditt uten din tillatelse, kan du følge prosessen skissert her https://no.player.fm/legal.
2010 saat mengoyak kebahagiaan di udara. Hedon ialah pengejaran sepanas bara yang kukunyah mudah indah bagai menggigit udara. Kutemukan sebongkah emas cadas di sisi rel kereta. Bercahaya legit, magis, sigil, pun tanpa tuan dan tuhan. “Jika ilmu adalah binatang buruan, maka menulis adalah tali kekangnya” Kini kurangkum semua dalam putih kertas dan runcing pena. Rangkaian kata kusempurnakan bagai sufi dalam tingkatan makrifat. Kuludahkan semua najis seperti kewajiban bersunat. Kuadopsi kesucian dari bentangan kalam Holy Quran. Memperkosa kebenaran karena ini terdengar hiperbola. Bagai sonet indah Shakespeare dalam dunia sastra. Bercerita, tak akan gundah jika ini menjadi Fish Story. Penyelamat dunia! Tupac tak akan berkutik lagi karena dunia kuselamatkan dari setiap senggama! Kuingat saat bagaimana aku tak boleh berfikir ganda. 1984 Orwell pun kini tak mau bersuara. Aku bangun dalam komikal Elektra suguhan Dewi. Mengawang-awang bagai sang nabi Almustafa Kahlil. Maka, tak akan pernah ada eksistensi negeri para bedebah. Kami membangun klub petarung bersimbah gelimang debu udara kota. Membeberkan mushaf jalanan sebagaimana Rakim bertanya : “siapa Tuhan?” Kemana kita pergi setelah mati? Persetan mati! Aku ingin hidup walaupun telah mati. Kitab, punk rock, salaf, sastra, dan cinta. Kurebus dalam air mata masa. Semesta adalah kualinya, pengetahuan adalah bahan bakarnya. Hingga saatnya tiba, kureguk semua agar aku bisa berkata: Akulah manusia! Apa yang salah dengan jadi manusia? Jika Rumi ingin mati untuk bisa jadi malaikat, aku tak akan begitu, karena akulah malaikat! Setiap aksiku adalah kebenaran. Setiap kataku adalah fatwa. Bagi diriku sendiri akulah ejakulasi kehidupan! Hidup berarti merasa. Meresapi setiap kebenaran yang nikmat setelah memuncaki kesalahan. Jika kesalahan adalah proses pembelajaran, maka: anggur merah, ganja, kriminal, dan wanita – adalah textbook langka yang tak pernah ada di etalase Gramedia. Maka, akulah pembaca dunia! Membaca setiap kata yang terekam dalam bahasa universal. Hingga aku menjadikannya sungguh melebihi batas fungsional. Seperti lubang pantat dalam seks anal. Kugabung desahan Marylin dalam keganasan Manson. Dalam kedipan ke 182 aku memukul kegundahan sekeras Tyson yang menggenggam mic di atas ring meludahi parkinson. Akhirnya, aku menemukan kemuliaan baru. Membungkam prasangka bagai KKK yang dibekuk – Malcolm dalam gubahan Maya Angelou, Langston Hughes, dan Edgar Allan Poe. Oi! Apiku tak kalah dari spiritual Paulo Coelho, melumerkan diksi hidup rumit Salju Kilimanjaro, membangkitkan bagai seruan adzan Bilal, bertekad kuat bagai Ummu Umarah menerima panah. Aku hadir di Ramadhan bagai Lailatul Qadar tempat berserah, akulah Anugrah. Produced by Vinc On The Beat
  continue reading

119 episoder

Alle episoder

×
 
Loading …

Velkommen til Player FM!

Player FM scanner netter for høykvalitets podcaster som du kan nyte nå. Det er den beste podcastappen og fungerer på Android, iPhone og internett. Registrer deg for å synkronisere abonnement på flere enheter.

 

Hurtigreferanseguide

Copyright 2024 | Sitemap | Personvern | Vilkår for bruk | | opphavsrett